Apakah tahu yang baik dan jahat itu dilarang TUHAN Allah?

Written on 07/13/2020
Wignyo Tanto


Dalam Kejadian 2:22, TUHAN Allah sendiri yang berkata bahwa setelah makan buah dari "pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat" manusia menjadi seperti salah satu dari "Kita", yaitu dalam aspek tahu tentang yang baik dan yang jahat, sehingga TUHAN Allah membuat manusia tidak dapat makan buah dari "pohon kehidupan", sehingga hidup kekal.

Kebenaran ini menimbulkan beberapa pertanyaan:

1. Mengapa TUHAN tidak berkenan kalau manusia itu tahu tentang yang baik dan jahat?

2. Manusia dikatakan menjadi seperti salah satu dari "Kita". Siapakah "Kita" di kalimat ini?

3. Mengapa TUHAN Allah tidak ingin manusia makan buah dari pohon kehidupan itu agar hidup kekal?

Untuk menemukan jawaban yang benar, kita harus melihat ini dari pihak Tuhan, sebab yang berkata ini adalah Tuhan Allah sendiri.

1. Memang manusia menjadi tahu tentang yang baik dan jahat setelah makan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Tetapi faktanya, seluruh manusia kecenderungannya jadi berbuat jahat. Hal itu akan terbukti jika kita melihat fakta bahwa seluruh keturunan Adam telah berbuat dosa. Jadi sebenarnya tentu manusia harus tahu tentang yang baik dan yang jahat, tetapi harus dengan caranya Tuhan, waktunya Tuhan, sehingga tidak menimbulkan natur dosa itu. Manusia harus hidup dalam ketaatan total pada TUHAN Allah.

2. "Kita" dalam ayat ini menurut zaman itu tentu adalah Sidang Ilahi, dimana di dalamnya hadir Allah Bapa dan seluruh malaikat2Nya. Tetapi kita sekarang tahu bahwa dalam sidang itu tentu hadir juga Tuhan kita, Yesus Kristus, Sang Allah Anak.

3. Kalimat itu adalah figuratif, artinya manusia yang telah jatuh ke dalam dosa tidak dapat hidup kekal.