Sebenarnya keterlaluan sekali kalau manusia lebih memilih mendengarkan suara si "ular" dibandingkan dengan suara Tuhan. Tuhan melarang manusia "makan buah itu", dengan ancaman jika makan akan mati. Demikian juga manusia zaman sekarang, alangkah keterlaluannya manusia yang tidak mau dengar suara Tuhan, malah mau mendengar suara lain, ajaran yang lain, padahal ujungnya maut. Mengapa demikian?