Manusia itu rohnya berasal dari TUHAN Allah

Written on 06/11/2020
Wignyo Tanto


Manusia adalah satu-satunya ciptaan di Bumi yang paling istimewa diantara semua ciptaan. Dalam Kej 2:7 diungkapkan cara TUHAN Allah menciptakan manusia. Setelah Allah membentuk tubuh fisik manusia, lalu Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam hidung manusia itu, demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Apakah artinya "menghembuskan" disini? Kalau manusia menghembuskan udara maka ia perlu menarik oksigen terlebih dahulu, tetapi kalau Allah tentu tidak, dan tentu yang dihembuskan juga bukan udara atau oksigen. Kalau Allah menghembuskan sesuatu, maka ada sesuatu yang keluar dari diri-Nya, itulah "roh" dari Allah. Jadi yang dihembuskan atau diberikan kepada manusia itu adalah roh yang berasal dari Allah sendiri. Inilah roh manusia, yaitu roh yang berasal dari Allah. Itulah sebabnya dalam Pkh 12:7 dikatakan bahwa debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya. Kitab Ibrani bahkan dengan sangat jelas mengatakan bahwa Allah disebut Bapa segala roh (Ibr 12:9). Roh dari Allah yang menjadi roh manusia inilah yang membuat manusia berkeadaan segambar dengan Allah dan memiliki kemampuan untuk mengerti kehendak Allah, yaitu apa yang baik, berkenan, dan yang sempurna.

Dalam teks asli Alkitab, yaitu bahasa Ibrani, dipakai kata Nishmat Khayyim untuk nafas hidup. Nishmat dari kata neshamah, yang dalam konteks ayat ini artinya roh, dan kata "khayyim" adalah bentuk jamak dari khay yang artinya hidup. Disini digunakan bentuk jamak, dan sangat besar kemungkinan inilah yang memampukan manusia menggandakan rohnya melalui proses kelahiran, sehingga sang bayi mempunyai jenis roh manusia yang sama, dan dengan cara inilah keturunan manusia mendapatkan rohnya.

Jadi Kej 2:7 dapat dimengerti dengan lebih harafiah sebagai berikut:

Setelah Allah membentuk tubuh fisik manusia, lalu Allah menghembuskan rohnya (nishmat khayyim) kepada manusia itu sehingga manusia itu hidup.