Manusia dicipta menurut Gambar dan Rupa Allah

Written on 06/04/2020
Wignyo Tanto


Seperti telah kita bahas bahwa dalam Kitab Kejadian 1:26-27 dikisahkan penciptaan manusia dengan sangat istimewa, yaitu segambar dengan Allah, menurut teladan Allah, menurut gambar dan rupa Allah (Tselem dan Demuth).

Meskipun pada umumnya para Theolog berpendapat bahwa kata Tselem dan Demut ini adalah satu kesatuan, tetapi sebenarnya lebih baik lagi jika kata ini dimaknai dengan lebih rinci. Didalamnya terkandung dua hal yang hakiki yang ada pada Allah dan juga ada pada manusia.

Pertama, adanya unsur-unsur dasar yang dimiliki Allah yang juga dimiliki manusia, yaitu pikiran, perasaan, kehendak, kekekalan, dan hakekat kerja.

Dan yang kedua adalah kualitas dari unsur-unsur dasar tersebut, dimana Allah sempurna sebagai Allah, sedangkan manusia harus belajar sempurna sebagai ciptaan.

Jadi kualitas manusia itu bertumbuh, tidak statis, tetapi progresif.

Dengan demikian jelas bahwa manusia diciptakan oleh Allah agar dapat bertumbuh terus secara progresif menjadi manusia Ilahi, anak-anak Allah, yang mengerti pikiran, perasaan, dan kehendak Allah, hidup kekal dan bertanggung jawab. Jika demikian maka manusia mempunyai potensi yang luar biasa seperti maksud dari penciptaan itu sendiri.

Sayang sekali hari ini banyak manusia yang tidak mengenal siapa dirinya sebenarnya, sehingga mereka tidak akan pernah menjadi anak-anak Allah.

Ada tujuan besar Allah dalam menciptakan manusia.