Kata "pada mulanya" di sini tidak boleh diartikan bahwa Allah memiliki awal, tetapi "pada mulanya di sini" adalah pada mulanya penciptaan langit dan bumi.
Di sini jelas bahwa keberadaan Allah tidak dipersoalkan sama sekali. Alkitab tidak pernah membuktikan bahwa Allah itu ada, karena memang ada, itulah keyakinan pada penulis Alkitab juga.
Langit dan bumi yang diciptakan Allah sebenarnya untuk selamanya. Seandainya manusia tidak jatuh ke dalam dosa tentu manusia akan hidup selamanya di bumi (tidak ada kematian) dan beranak-cucu memenuhi bumi, serta langit dan bumi tidak akan lenyap. Jadi sebenarnya pada mulanya dalam Kejadian 1:1 ini mengisahkan bagaimana Allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, termasuk manusia ini yang akan menempati langit dan bumi ini sebagai surganya. Ini seandainya manusia tidak jatuh ke dalam dosa.
Jadi sejak awal manusia dirancang Allah secara istimewa, dari tidak ada menjadi ada, dan diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
Manusia sudah menerima anugerah sejak awal.